Saturday, May 30, 2020

Tips Kenali Pupuk Slow release Sebelum “Terlanjur” Memupuk Tanaman|Tanaman Buah

Pupuk Slow release – Dalam dunia pupuk, kita sering sekali membaca dan mendengar pupuk slow release.  Istilah pupuk ini tampaknya begitu "keren" sehingga membuat orang-orang yang belum mengenalnya jadi penasaran dan bertanya-tanya, apa sih pupuk slow release, mana contohnya, dan tanaman apa saja cocok diaplikasi pupuk slow release.

Ada pupuk fast release dan slow release

Sebetulnya, bukan hanya pupuk slow release, tetapi ada “saudara sepupunya,”  yaitu pupuk fast release. Akan tetapi, gaung pupuk slow release lebih terdengar sehingga seolah-olah pupuk ini memiliki peran yang superdasyat untuk menyuburkan dan meningkatkan hasil panen.

Padahal, kedua pupuk tersebut, baik slow release maupun fast release, sama-sama mengandung unsur hara yang dibutuhkan oleh tanaman. Hanya saja berbeda dari sisi cara melepaskan unsur haranya.

Beda pupuk fast release dengan slow release

Baik, agar lebih mengerti istilah pupuk fast release dan slow release, yuk kita lihat perbedaan kedua pupuk tersebut.

Pupuk fast release merupakan pupuk yang cepat melepaskan unsur hara. Pupuk ini jika ditebar ke lahan sangat cepat terurai dan cepat pula tersedia untuk tanaman. Akar tanaman akan segera dapat menyerap unsur hara untuk pertumbuhannya.

Sedangkan pupuk slow release merupakan pupuk yang melepaskan unsur hara secara perlahan-lahan. Pupuk ini melepaskan unsur hara sedikit demi sedikit sesuai dengan kebutuhan tanaman. Dengan kata lain, pupuk ini melepaskan unsur hara, tetapi terkendali. Dalam bahasa bule, pupuk slow release dikenal dengan controlled release.

BACA JUGA : Cara Budidaya Melon Dalam Pot di Perkarangan Sempit Agar Buahnya Besar dan Manis

Pupuk slow release diproduksi sedemikian rupa sehingga sangat berbeda dengan pupuk fast release. Pupuk slow release diproteksi dengan dengan pembungkus selaput polimer dan juga ada campuran bahan kimia yang membuat pupuk ini melepas unsur hara terkendali.

Contoh pupuk fast release

Apa contoh dari pupuk fast relese? Contok pupuk fast release adalah :

  • urea
  • ZA
  • KCL

Contoh pupuk slow release

Kalau pupuk slow release, contohnya apa? Sebenarnya, pupuk slow release umumnya berupa pupuk majemuk. Karenanya, ada yang bertanya contok pupuk NPK slow release.

Contohnya, Dekaform. Dekaform merupakan pupuk NPK slow release. Dekaform 20:10:5 selain mengandung N, P, dan K, ada juga unsur S, Ca dan Fe.

Bukan hanya Dekaform, masih ada pupuk NPK slow release lainnya seperti Dekastar dengan kadar NPK bervariasi, ada Dekastar 6:13:25, Dekastar 18:11;10, Dekastar 17:11:10, Dekastar 22:08:04, dan Dekastar dengan variasi NPK lainnya.

Ada juga produk pupuk slow release lainnya, yaitu pupuk NPK Tablet Jeranti. Pupuk yang satu ini sering digunakan untuk memupuk Tabulampot. Dan sejumlah trade mark lainnya, silahkan Sobatsearch saja di internet...😅

Pupuk slow release organik.

Kalau di atas tadi bercerita tentang pupuk slow release anorganik, maka kita masih bertanya-tanya apakah ada slow release dalam bentuk pupuk organik.

Jawabnya tentu saja ada. Selain pupuk slow release anorganik, ada juga pupuk slow release organik, contohnya Blackstar, SROTI G3, dan lainnya.

Kelebihan pupuk fast release

  • Cepat terurai dan unsur hara cepat tersedia untuk tanaman.
  • Relatif Mudah diperoleh.
  • Harga relatif murah.

Kekurangan pupuk fast release

  • Cepat habis persediaan di dalam tanah (sangat singkat/semusim).
  • Mudah tercuci karena hujan atau penyiraman.
  • Hilang unsur hara karena menguap.

BACA JUGA : Apa Pupuk Pohon Durian dan Bagaimana Memupuknya Supaya Cepat Tumbuh dan Berbuah

Kelebihan pupuk slow release

  • Tidak mudah tercuci unsur haranya.
  • Tidak mudah menguap.
  • Tersedia dalam tanah untuk tanaman dalam jangka waktu lama (relatif tahunan).
  • Unsur hara dilepaskan sesuai kebutuhan tanaman.
  • Dari sisi aplikasi, menghemat tenaga kerja.

Kekurangan pupuk slow release

  • Karena lambat tersedia, tidak cocok untuk tanaman semusim.
  • Umumnya hanya digunakan untuk tanaman yang bernilai ekonomi tinggi.
  • Harganya relatif mahal.

Tanaman yang cocok dipupuk dengan pupuk slow release

Perlu diketahui bahwa pada penggunaan pupuk slow release kurang tepat untuk semua jenis tanaman. Sebab, ada tanaman yang butuh cepat tersedia unsur hara dan ada juga adaptif dengan unsur hara yang dilepaskan perlahan-lahan.

Misalnya, tanaman semusim seperti bayam, cabai, tomat, dan tanaman semusim lainnya, tidak cocok kalau dipupuk dengan pupuk slow release. Kenapa? Tanaman sayuran tersebut membutuhkan unsur hara yang cepat tersedia untuk pertumbuhannya lantaran umur hidupnya singkat dan masa panennya cepat .

BACA JUGA : Mengolah Buah Nanas Menjadi Pupuk Organik Cair (POC) yang Mengandung ZPT

Namun, kalaupun sudah “terlanjur” memupuk tanaman semusim dengan pupuk slow release, maka perlu ditambahkan lagi pupuk cepat tersedia (fast release) agar tanaman semusim tidak kekurangan unsur hara.

Pupuk slow release umumnya diaplikasi pada tanaman tahunan/perkebunan seperti kelapa sawit, kakao, dan lainnya. Bahkan, pupuk slow release ini sangat cocok digunakan untuk tanaman buah dalam pot (Tabulampot) atau tanaman hias seperti lidah mertua, aglaonema, anggrek, dan lainnya. Ini karena usia hidup tanaman ini relatif lama dan pupuk slow release dapat menunjang selama pertumbuhannya.

Cara aplikasi pupuk slow release

Pupuk ini umumnya berbentuk tablet atau kapsul. Karena bentuknya seperti itu, maka pupuk slow release diaplikasikan ke tanaman dengan cara dibenamkan di sekitar perakaran tanaman.

Baca juga ini :

  • Dari Limbah Got Hasilkan Pupuk Organik Cair (POC)
  • 6 Step Membuat Pupuk Organik Cair (POC) Air Kelapa dan Cara Aplikasinya yang Benar
  • Membuat Pupuk Organik Cair Dari Sampah Basah Dengan EM4 dan Air Cucian Beras.

Caranya, gali/lubangi media tumbuh dengan kedalaman 5-10 cm dan jarak dari pangkal tanaman 10-20 cm (bisa lebih dalam dan jauh lagi tergantung tanaman). Masukkan pupuk tersebut ke dalam lubang dan tutup kembali.

Itulah pupuk slow release yang sangat bermanfaat untuk menyuplai nutrisi untuk tanaman secara perlahan-lahan. Unsur hara dalam pupuk ini akan tetap tersedia sesuai kebutuhan tanaman.

No comments:

Post a Comment