Selasa, 16 Juni 2020

Tips Tips Merawat Cabai Rawit dan Peremajaannya Agar Panennya Berulang kali|Tanaman Buah

Cara Merawat Cabai Rawit -- Cabai rawit merupakan komoditas hortikultura yang relatif lama usia hidupnya. Apalagi mendapat perawatan yang baik, cabai rawit tumbuh dan berbuah sampai 2 tahun lebih. Bahkan, cabai rawit yang sudah tidak produktif lagi pun akan kembali subur dan berbuah lebat jika pintar meremajakannya.

Mudahnya tumbuh cabai rawit

Cabe rawit gampang sekali tumbuh. Terkadang, kita melihat biji cabai rawit yg jatuh pada sudut tempat tinggal , tumbuh & berbuah menggunakan sendirinya tanpa ada yg peduli.

Beruntung jikalau si empunya tempat tinggal mau menyiram & memupuknya. Kalau nir, cabe rawit itu hanya bertahan selama syarat lingkungan bersahabat dengannya.

Apabila kita rajin ?Lirik sana-sini? Ketika berjalan, hampir setiap tempat tinggal tumbuh tumbuhan cabai rawit. Ada yg menanam pada pot dan nir sedikit yg menanam di lahan depan atau belakang tempat tinggal .

Memang mungkin sekadar menyalurkan hobi menanam ataupun olah raga berkebun sambil menyiram & memupuknya. Namun, bila perawatannya mengagumkan, output cabe rawit sanggup melimpah.

Buah cabe rawit yg dipetik sanggup buat konsumsi sendiri, membuatkan menggunakan tetangga, dan bahkan bernilai ekonomis bila dijualnya.

Cabai rawit ; perawatan mudah, pasar pun siap menampungnya

Oh, iya..Nir hanya gampang tumbuh, namun perawatannya pun nir terlalu ribet misalnya varian cabe lainnya. Saking mudahnya dalam merawat, maka bukan hal yg aneh jikalau banyak petani memilih menanam cabe rawit sebagai sebuah usaha tani baik ditanam di kebun, sawah, juga huma tegalan lainnya.

Tidak akan menyesal bila merawat cabai rawit dengan baik & sahih. Sebab, waktu produksi buahnya yg melimpah karena perawatan yang optimal, pasar pun siap menampungnya. Bahkan, harganya pun relatif stabil & terbilang mahal.

Cabai rawit banyak manfaatnya

Cabai rawit memang pedas, namun anehnya banyak orang menyukainya, mengapa?. Selain berguna buat kesehatan lantaran kandungan vitamin A yang tinggi, cabe rawit merupakan bumbu kuliner, sambal, & lalapan yg kayaknya tak boleh ketinggalan. Tanpa cabe rawit, apapun lalapan jadi hambar cita rasanya.

Okay, seperti ulasan di atas, kalau ingin hasilbudidaya cabai rawit berbuah lebat, maka rahasianya ada pada perawatannya.

Oleh karena itu, postingan ini sengaja saya hadirkan secara spesifik mengenai cara merawat cabai rawit agar produksinya tinggi alias berbuah lebat.

Bahkan, pada akhir postingan ini juga penulis tambahkan dengan peremajaan cabai rawit yang telah tua supaya kembali fertile dan produktif. Jadi, bila umumnya dicabut cabai rawit yang telah tua dan tidak berbuah lagi, dengan tau cara meremajakan cabai rawit, maka tak perlu lagi sementara waktu-sebentar tanam yang baru.

MERAWAT CABAI RAWIT

Kegiatan tanam-menanam cabai rawit udah usai. Namun, tugas petani masih banyak kalau mau output panen melimpah. Kegiatan yg masih menunggu & belum bisa melepas tangan selesainya cabai rawit tumbuh merupakan perawatannya.

Memelihara atau merawat cabe rawit nir hanya menyiramnya supaya nir kemarau. Tetapi, perawatan harus menyeluruh misalnya penyiangan, pemupukan, perempelan, pemasangan ajir, & bahkan termasuk pengendalian organisme pengganggu tumbuhan (OPT) yang acapkali diklaim menggunakan hama & penyakit tanaman .

1. Jaga kelembaban media tumbuh cabai rawit menggunakan cara menyiramnya atau sesuaikan menggunakan cuaca

Cabai rawit merupakan salah satu makhluk hayati yg tidak terlepas menggunakan kebutuhan air. Oleh karenanya, keliru satu yg terpenting dalam merawat cabai rawit adalah memastikan media tumbuh/lahan tanam permanen lembab atau kebutuhan air relatif.

Untuk menjaga kelembaban, tentu saja cabai rawit perlu dilakukan penyiraman yg teratur. Tidak mesti dua kali sehari, yang terpenting adalah menyesuaikan menggunakan cuaca.

Kalau cuaca sangat panas atau ekspresi dominan kemarau, cabe rawit mesti disiram hingga 1-dua kali. Sebaliknya, jikalau hujan turun pada jumlah yang relatif, ini berarti petani boleh beristirahat sebentar lantaran tidak perlu penyiraman.

Kelebihan air atau tergenang juga nir bagus atau bahkan mengganggu pertumbuhan cabe rawit. Makanya, pembuatan saluran drainase telah wajib disiapkan jauh-jauh hari sebelum menanam cabe rawit.

Dua. Bersihkan huma cabe rawit menurut gulma atau tumbuhan pengganggu menggunakan cara penyiangan

Tanaman cabe rawit akan tumbuh fertile dan berbuah lebat kalau lahannya bersih dari tanaman pengganggu seperti gulma. Oleh sebab itu, merawat cabe rawit menggunakan cara penyiangan nir boleh terlewatkan.

Gulma atau rerumputan yang tumbuh pada lahan cabe akan sebagai kompetitor cabe rawit. Persaingan nutrisi antara cabe & gulma menyebabkan pertumbuhan cabai rawit kerdil dan produktivitasnya tidak maksimal alias rendah.

Oleh karenanya, penyiangan gulma atau tumbuhan pengganggu menggunakan cara mencabut atau mencangkul sudah harus dilakukan sejak 15 hari selesainya tanam. Dan penyiangan permanen dilanjutkan secara terencana walaupun cabe rawit sudah berbuah.

Makanya, bagi petani yang memiliki modal, mereka memakai mulsa pada budidaya cabai rawit. Tujuannya, mencegah tumbuhnya gulma & sekaligus sanggup menjaga kelembaban media tumbuh.

3. Pupuklah cabe rawit menggunakan nutrisi yg sempurna agar tumbuh subur & berbuah lebat.

Cabai rawit yg menerima asupan unsur hara makro & mikro yg cukup, tentu saja tumbuh subur dan output panen tinggi serta memuaskan petani.

Nah, buat mencukupi nutrisi tersebut, perlu merawat cabe rawit dengan cara memupuknya secara tepat, tepat jenisnya, tepat saat, sempurna dosisnya, & tepat cara aplikasinya.

Pemupukan cabai bisa diberikan pupuk kimia & bisa pula hanya pupuk organik seperti pupuk kandang. Sebab, kedua jenis pupuk tadi mengandung unsur hara makro dan mikro meskipun jumlahnya yang nir sama.

Namun, bila tujuan penanaman bukan buat membuat cabe rawit organik, kombinasi pupuk kimia dan organik buat cabai rawit lebih mengagumkan.

Kenapa? Lantaran pupuk kimia menyediakan hara makro cepat tersedia. Sedangkan, pupuk organik (pupuk sangkar misalnya) memperbaiki struktur tanah dan menyediakan unsur hara makro dan mikro yang lengkap.

Pemupukan bisa dengan cara membenamkan di sekeliling flora & boleh pula dengan cara pengocoran/penyiraman. Perawatan menggunakan pemupukan dilakukan sebulan sekali. Pupuk buat cabai rawit, baik Jenis & takaran pemupukan cabai rawit, dapat dibaca dalam artikelBudidaya Cabai Rawit? Cukupi Nutrisinya Agar Panen Melimpah

Selain pemupukan menggunakan pupuk akar yg dibenamkan atau dikocor, cabai rawit perlu jua dipupuk dengan pupuk daun.

Pemupukan menggunakan pupuk daun seperti Gandasil atau merek pupuk daun lainnya, mampu dilakukan 1-dua kali per bulan. Ini bertujuan supaya penyerapan unsur hara terutama hara mikro lebih optimal.

4. Pasang ajir buat menopang cabe rawit supaya tidak gampang jatuh lantaran angin atau hujan.

Pemasangan ajir cabai rawit merupakan salah satu jalan merawat atau memelihara cabe rawit. Sebab, dengan adanya ajir akan menopang cabai rawit sehingga nir gampang roboh oleh angin atau hujan.

Apalagi cabai rawit buahnya lebat & batangnya yang tinggi, pemasangan ajir sangat diharapkan. Beban buah cabe dan batangnya yg berat menciptakan cabe rawit gampang sekali goyah.

Ajir dapat terbuat dari bambu dengan panjang 1-1,5 meter atau disesuaikan dengan tinggi tanaman cabai. Ajir ditancapkan di samping tanaman cabai rawit dengan posisi kemiringan 450 dan bersandar ditengah percabangan pertama, lalu diikat.

Lima. Monitor secara teratur cabai rawit & kendalikan bila adanya agresi OPT

Petani yg menanam cabai rawit sangat bersyukur karena cabai rawit termasuk galat satu cabai yang jarang diganggu sang organisme pengganggu flora (OPT). Hampir tidak terdengar terdapat kabar cabe rawit terjangkit penyakit keriting daun.

Tapi, yg namanya hama & penyakit alias OPT permanen ada walaupun jumlah & agresi terhadap cabe rawit tidak sepopular & seganas OPT yang menyerang cabe keriting.

Jika ada OPT dapat dikendalikan saja dengan cara mekanis misalnya menggunakan tangan atau indera lainnya. Sangat kondusif dan ramah lingkungan jikalau mengendalikan OPT menggunakan penggunaan pestisida organik.

Itulah beberapa hal krusial dalam merawat cabe rawit. Dengan perawatan yg baik dan sahih, maka pertumbuhan cabe rawit subur, usia pertumbuhan sanggup lebih lama , dan buahnya lebat.

PEREMAJAAN CABAI RAWIT YANG SUDAH TUA

Cara Peremajaan Cabai Rawit yag Sudah Tua -- Kini, kita ulas cabai rawit yang sudah tua untuk peremajaan. Biasanya, cabai rawit setelah 2-3 tahun sudah terbilang tua, produktivitasnya sudah menurun. Daun-daun mulai menguning, kecil, dan ada cabang-cabang dan ranting mulai mengering.

Jika syarat tersebut di atas nir ditangani dengan cerdas, tinggal menunggu ketika layu & mati. Selanjutnya, cabai rawit tua sudah bisa dicabut dan ditanam pulang yg baru.

Tapi, produktivitas dan usia tumbuh cabe rawit sanggup menjadi aporisma bila dipertahankan melalui peremajaan. Ketika tindakan meremajakan sukses, cabe rawit akan ada daun & tunas baru. Dalam waktu tidak lama akan muncul kucup bunga & mulai berbuah pulang.

Bagaimana cara meremajakan cabai rawit yg telah tua? Berikut ini dapat disimak langkah-langkah yg perlu dilakukan kalau hendak meremajakan cabai rawit.

1. Pangkas daun, cabang dan ranting yang tidak produktif

Untuk meremajakan atau menciptakan cabai rawit kembali produktif, pertama sekali lakukan pemangkasan daun-daun yang telah menguning atau telah tua.

Tetapi, tetap sisakan beberapa daun supaya tumbuhan tetap sanggup melangsungkan metabolismenya.

Selanjutnya, pangkas juga cabang dan ranting yang sudah tidak produktif, layu, dan kering. Daun-daun, ranting dan cabang yang sudah dipangkas, dikumpulkan untuk dibuang jauh-jauh atau dikomposkan.

Dua. Berikan pupuk sangkar & pupuk kimia supaya cabai rawit tua kembali tumbuh tunas-tunas baru.

Setelah pemangkasan, apalagi? Segera berikan pupuk supaya cabai rawit tua balik menerima nutrisi yg relatif. Pupuk yang diaplikasikan wajib mengandung unsur hara makro & mikro agar tanaman subur & produktif.

Pertama, berikan pupuk sangkar sebanyak 1-dua Kg/flora. Pupuk kandang dibenamkan di sekeliling tanaman & ditutup kembali menggunakan tanah.

Kedua, beri pupuk NPK sebanyak lima gr per tumbuhan. Pupuk NPK ini mampu dibenamkan pada sekeliling tanaman & sanggup juga dikocor.

Kalau pengocoran, larutkan sebesar 1 sdm NPK pada 1 liter air, kocorkan ke pangkal tanaman sebanyak 500 ml/tanaman . Pemupukan menggunakan NPK permanen dilakukan sebulan sekali.

Tiga. Semprot cabai rawit yang diremajakan dengan pupuk daun

Agar tanaman cabe rawit yang diremajakan terpacu pertumbuhan & pembungaannya, semprot dengan pupuk daun 1-dua kali per 30 hari.

Semprot merata flora cabe rawit terutama bagian atas bawah daun lantaran pada sana masih ada poly mulut daun (stomata). Lakukan penyemprotan dalam pagi atau sore hari. Jangan pada saat terik mentari karena bisa menyebabkan daun terbakar.

4. Siram cabe rawit secukupnya secara teratur

Baik sebelum pemangkasan maupun sesudah pemangkasan, tanaman cabai rawit tetap disiram secukupnya. Lakukan penyiraman secukupnya & rutin selama masa peremajaan berlangsung.

Baca pula ini :

  • Cara Mudah Stek Cabai Untuk Pembibitan Agar Cepat Panen
  • 8 Cara Merawat Tanaman Hias agar Subur dan Elok Dipandang

Demikian juga selesainya pemupukan, segera siram/airi media tumbuh agar pupuk cepat larut & bisa segera diserap oleh akar tumbuhan.

Itu dia tip merawat cabe rawit dan peremajaan cabe rawit yg sudah tua. Dengan langkah-langkah yg tepat dalam perawatan & peremajaan, cabe rawit selalu produktif. Bahkan, karena peremajaan, kita tidak perlu menanam yg baru lantaran cabe rawit akan pulang tumbuh, berbuah lagi, dan panen pun berulang kali.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar