Cara Menghitung Kebutuhan Benih Tanaman -- Benih tanaman yang sangat kecil-kecil terkadang menyulitkan kita menghitungya. Mau hitung secara manual, butuh waktu lama dan banyakerror-nya. Apalagi jika kebutuhan benih dalam jumlah ratusan ribu benih, mau hitung satu per satu benih? Pusing,deh..Terserah,deh,,he,,he,,.😅😅
Kalau menghitung bibit pala?Misalnya-- yang sudah tumbuh mudah sekali dan super cepat. Tapi, masalahnya ini ingin menanam flora hortikulura, misalnya tomat, cabe, bayam, bawang, kentang, sawi, & lain-lain yg bijinya (benih) kecil sekali.
Keinginan menanam pun tak tanggung-tanggung, rencananya penanaman dalam skala lahan yang luas. Bahkan, lebih dari 1 hektar. Ini sudah tentu mesti menyiapkan benihnya dalam jumlahbuaaanyak banget. Bagaimana menghitungnya?
Tinggalkan kebiasaan lama karena kita sudah hidup padazaman now yang banyak cara mudah dan cepat alias instan. Hanya dalam beberapa saat saja, hitungan pun selesai. Tugas selanjutnya adalah pergi ke toko pertanian untuk membeli sejumlahpack benih yang diperlukan. Cepat dan mudah, bukan? 😅
Kebutuhan benih herbi hal-hal budidaya
Sebelum menghitung kebutuhan benih, perlu tersaji sekilas beberapa citra singkat yang herbi proses penghitungan yang akan dilakukan nantinya. Ini perlu karena ketika bicara benih, maka perlu pula dipahami beberapa hal yg terkait dengannya (bagian persiapan budidaya), seperti daya tumbuh, berat benih, luas lahan, bedengan, jarak tanam, barisan tanam, dan lubang tanam.
Benih & daya tumbuh
Benih flora hortikultura sanggup dipersiapkan sendiri dari biji tumbuhan yang pernah ditanam. Namun, benih yg yang seperti itu poly kelemahannya karena nir terukur kualitasnya menggunakan baik. Oleh karenanya, buat menerima benih yg yang terjamin kualitasnya, lebih baik dibeli pada toko pertanian yang banyak menyediakan aneka macam benih flora.
Ilustrasi Kemasan Benih dengan Standar Mutu |
Gambar : Dokpri
Benih yang indah merupakan benih yang mempunyai daya tumbuh tinggi hingga /- 90%. Ini berarti tidak seluruh benih yang terdapat pada bungkus (pack) tumbuh semuanya. Ada sekitar /- 10% benih yang nir tumbuh saat disemai.
Oleh karenanya, setiap membeli benih harus teliti melihat & membaca diskripsi (informasi) yang tertulis dalam kemasan. Di sana --minimal -- tercantum diantaranya ; daya tumbuh (%), berat benih (gr), jumlah benih, dan krusial sekali ini, yaitu masa kadaluarsa (tanggal, bulan & tahun).
Luas lahan dan sebutannya
Lahan untuk menanam harus memiliki ukuran yang tepat agar tidak salah dalam membuat perencanaan. Ukuran luasan dinyatakan dalam beberapa satuan. Umumnya luas lahan dinyatakan dengan satuan meter persegi (m2) dan ada juga dalam satuan hektar (Ha).
Di setiap daerah, ada satuan-satuan lain yang menjadi ukuran luas dari lahan. Misalnya, di Jawa Tengah di sebutiring( 1 iring = 1.785 m2),tumbuk untuk sebutan ukuran luas lahan di Jambi(1 tumbuk = 100 m2),di Aceh dikenal salah satu sebutan ukuran luas lahan dengansinaleh(sinaleh = ukuran 16 bambu benih padi) dan sejumlah sebutan khas lainnya yang dimiliki oleh setiap daerah.
Terlepas apapun sebutan itu, untuk memudahkan dalam menghitung, satuan luas dirubah dulu dalam satuan meter persegi. Jika luas lahan 1 hektar, berarti luas lahan tersebut adalah 10.000 m2, luas lahan 1 KM2 sama dengan luas lahan 100 hektar,,lhoo..iya dirubah lagi menjadi 100 hektar x 10.000 m2/hektar = 1.000.000 m2, dan lain-lain.
Bedengan
Untuk menanam jenis flora sayur-sayuran perlu ada bedengan. Dalam satu luasan lahan mempunyai beberapa bedengan menggunakan lebarnya sesuai dengan tumbuhan apa yg akan ditanam.
Dan antara satu bedengan dengan bedengan lain ada jarak beberapa centimeter (cm) karena dibuat parit yang berfungsi untuk drainase dan memudahkan pemeliharaan tanaman.
Lubang tanam dan barisan tanam
Menetukan atau menciptakan lubang tanam menjadi bagian pekerjaan dalam persiapan huma. Dalam hal ini dibuat lubang tanam di setiap bedengan menggunakan berbentuk barisan. Sehingga terlihat kentara jarak tanam antar barisan & jeda tanam dalam barisan.
Ilustrasi Lahan Tanam menggunakan |
Bedengan. Gambar : Dokpri
Jaraknya disesuaikan dengan tanaman apa yang ditanam. Beberapa jarak tanam, misalnya cabai dengan jarak tanam 60 cm x 70 cm, tomat 70 cm x 60 cm, sawi 40 cm x 50 cm, terong 60 cm x 100 cm dan lain-lain.
Menghitung Jumlah Kebutuhan Benih
Ini saatnya yg ditunggu-tunggu, yaitu menghitung jumlah kebutuhan benih per satuan luas lahan. Di sini akan dicoba hitung kebutuhan benih buat luas lahan tanam 1 hektar.
Sebelum menuju ke sana, perlu dibuat simbol-simbol buat mewakili variabel-variabel penghitungan benih buat membentuk satu formula (rumus).
- Jumlah benih (Jb)
- Luas Lahan (L)
- Lebar bedengan (Lbd)
- Jarak antar bedengan (Jab)
- Jarak tanam dalam barisan (Jtb)
- Jumlah barisan (Jub)
- Jumlah benih per lubang (Jbl)
- Daya tumbuh (Dt)
Maka, rumus untuk menghitung jumlah benih merupakan :
Jumlah Benih (JB) adalah = [ Luas Lahan/{(Lebar bedengan + Jarak Antar bedengan) x jarak tanam dalam barisan}] x jumlah barisan x jumlah benih per lubang tanam x daya tumbuh
Atau secara singkat,formulanya begini :
Rumus tersebut di atas dapat digunakan dalam skala luas lahan berapa saja, 100 m2, 1000 m2, 10 hektar, 1 KM2, dan luasan lainnya.
Untuk merubah jumlah benih ke dalam satuan berat, misalnya dalam satuan gram, maka perlu diketahui/dibaca berat benih yang tertera dalam kemasan dan jumlah benih. Jika jumlah benih tidak dicantumkan, “terpaksa” buka benih 1pack dan hitung manual berapa jumlahnya. Oh, ya..jika ribuan benih, timbang 1 gram saja biar cepat dan hitung berapa banyak benih dalam 1 gram.
Contoh Menghitung Kebutuhan Benih Tomat
Tak perlu pusing, begini biar mudah.Yuk, kita ambil contoh agar tidak bingung. Semua data hanya contoh saja untuk belajar termasuk benih tomat hibrida New Diego F1 dalam kemasan. Ok, misalnya ingin menanam tomat dengan informasi/data berikut ini :
- Luas lahan(L) = 1 hektar (10.000 m2)
- Lebar bedengan (Lbd) = 110 cm (1,1 m)
- Jarak Antar bedengan(Jab)= 60 cm (0,6 m)
- Jarak tanam dalam barisan (Jtb) = 70 cm (0,7 m)
- Jumlah barisan (Jub) = 2 barisan
- Jumlah benih per lubang (Jbl) = 2 benih
- Daya tumbuh benih (Dt) = 80%
- Jumlah benih per kemasan (pack) = 1600 benih
- Berat benih per kemasan = 5 gram
Data tersebut kita masukkan dalamformulanya di atas tadi, maka jumlah kebutuhan benih adalah :
JB = 42.016,81 benih tomat, dibulatkan menjadi42.017 benih tomat per hektar
BerapaGRAM harus disiapkan benih? Atau berapaPACK benih tomat harus dibeli?
Total berat kebutuhan benih = JB/[jumlah isi 1pack benih tomat/ berat isi 1 pack benih tomat]
atau begini lebih kentara :
Berdasarkan rumus di atas, maka diperoleh total berat benih tomat menjadi berikut.
Total berat kebutuhan benih :
= 42.017 benih / [1600 benih/5 gram]
= 131,30 gr benih tomat.
Atau jika dibulatkan menjadi132GRAM benih tomat per hektar (pembulatan angka sebaiknya ke atas, jika ke bawah akan ada kekurangan benih).
Atau mau tau jikalau membeli dalam bentuk kemasan, berapa bungkus (pack) benih wajib dibeli?
Jumlah kemasan benih :
= 42.017 benih / [1600 benih/ 1 pack]
= 26,26 pack
Angka dibulatkan menjadi27pack benih tomat New Diego F1 untuk luas lahan 1 hektar.
Baca juga ini :
- Mengolah Bonggol Pisang Menjadi Pupuk Organik Cair (POC)/MOL dan 4 Cara Aplikasinya
- 6 Step Membuat Pupuk Organik Cair (POC) Air Kelapa dan Cara Aplikasinya yang Benar
- Membuat Pupuk Organik Cair Dari Sampah Basah Dengan EM4 dan Air Cucian Beras.
- Cara Membuat Pupuk Kompos Siap Pakai dalam 7 Hari
Itulah cara menghitung kebutuhan benih mudah & cepat ala penulis. Jika bermanfaat silahkan dipakai. Namun, jikalau masih terlalu sulit hendaknya dibaca & dicoba hitung sekali lagi. Ketahuilah, telah terbiasa, rumus ini sebagai sangat gampang buat dipraktikkan. Sukses selalu, ya.
Catatan : Pembualatan angka ke atas dimaksudkan agar tidak terjadi kekurangan benih. Sebab, angka di belakang koma dari penghitungan tersebut sangat besar pengaruhnya kepada jumlah benih. Contohnya begini :0,2 x 1000 gram = 200 benih. Nah jika pembulatan dilakukan ke bawah (dihilangkan jika dibawah angka 5), akan kekurangan 200 benih. Tentu saja tidak mau kurang, bukan?? .
No comments:
Post a Comment