Minggu, 28 Juni 2020

Tips Awas!! Jangan Salah Memupuk Tanaman Dengan Ampas Kopi ; Ini Cara yang Benar|Tanaman Buah

Cara Memupuk Tanaman dengan Ampas Kopi -- Ada saja sumber nutrisi alami untuk tanaman. Salah satunya adalah ampas kopi. Limbah hasil ekstrak biji kopi ini sangat bermanfaat untuk menyuburkan tanaman. Makanya, tidak mengherankan jika tetua kita dari dulu menaburkan ampas kopi pada tanaman. Sayangnya, cara menaburkan sampah bubuk kopi tersebut secara langsung pada tanaman masih kurang tepat.

Awas!! Jangan Salah Memupuk Tanaman Dengan Ampas Kopi ; Ini Cara yang Benar
Ampas Kopi. Gambar : Dokpri

Anda yang suka atau ingin memupuk tanaman menggunakan ampas kopi, perlu tau bagaimana cara menambah nutrisi tanaman dengan ampas kopi supaya bisa menyuburkan tanaman .

Sebab, apabila salah cara, bentuk & jenis flora yang ditabur buangan minuman kopi itu, sanggup-sanggup bukannya tambah sehat, namun flora wajib merana terlebih dahulu sebelum bahan organik kopi itu berfungsi buat pertumbuhannya.

Ampas kopi, rasio C/N masih tinggi

Kalau kita melihat biji kopi yg bewarna cokelat kehitaman itu mengandung kafein & zat-zat senyawa kimia lain seperti senyawa karbon selulosa, lemak, mineral dan juga vitamin.

Nah, ketika biji kopi diseduh air panas, maka sebagian besar zat-zat tersebut terekstrak dan larut bersama air bewarna hitam yang sering diminumdaily, namanya minuman kopi. Yang tersisa itu adalah ampas kopi.

Jangan salah, ampas kopi segar (baru dibuang sebagai limbah) masing mengandung senyawa karbon (CH2O) dengan rasio C/N masih tinggi. Jangan pula berpikir bahwa limbah kopi itu sudah mengadung unsur hara tersedia untuk memacu pertumbuhan tanaman.

Belum, ya belum ada unsur hara tersedia dalam ampas kopi segar. Kalaupun terdapat unsur hara masih dalam kadar yg mini . Yang tinggi adalah kadar karbonnya. Banyak zat-zat lain belum terlepas dari ikatan senyawa organik itu.

Ampas kopi perlu didekomposisi dulu

Jika ampas kopi terdekomposisi secara sempurna dengan melibatkan mikroorganisme pengurai, maka unsur-unsur seperti nitrogen (N), fosfor (P), kalium (K), magnesium (Mg), tembaga (Cu) dan sejumlah lainnya akan tersedia dalam bentuk bisa diserap oleh akar tanaman. Bahkan, kafein yang sedikit basa akan menghasilkan nilai pH yang cocok untuk tanaman.

Dengan demikian, bayangkan jika memberikan butiran halus output saringan kopi pada flora, apalagi masi baru atau segar, tentu belum bermanfaat secara optimal.

Belum lagi memupuk tumbuhan sayuran misalnya bayam, selada, sawi, dan lainnya dengan ampas kopi segar, tumbuhan sayuran akan ?Kaget dan sakit? Buat beberapa saat lamanya. Tahukah kenapa sahabat-sahabat?

Unsur hara yang ada pada tanah pada lebih kurang tanaman sayuran akan diambil sang mikroorganisme. Untuk apa? Mikroba perlu tenaga cepat dengan merogoh yang sudah terdapat di kurang lebih akar flora buat mulai bekerja menurunkan nilai C/N dari sampah ampas kopi itu.

Jika kerja biodekomposer itu sudah selesai, maka sejumlah akbar unsur hara makro & mikro akan dilepaskan buat pertumbuhan tanaman . Ini ialah, pada saat yg singkat, menambah ampas kopi pada lebih kurang tanaman , terutama tanaman sayuran, nir menaruh impak yang baik.

Namun, pada waktu yang usang, bahan organik menurut sampah biji kopi itu memberi dampak yang baik sekali untuk produktivitas tanah dan tumbuhan.

Pengaruh menebar ampas kopi segar dalam flora butir

Ooo,,,, ada yang menaruh ampas kopi di sekeliling pangkal tanaman mangga, jambu, nangka, dan tanaman buah lainnya,kuk bagus, ya.

Ups..😅tunggu dulu. Menaruh ampas kopi di sekeliling tanaman buah, apalagi menebar di atasnya, sebenarnya tidak langsung dimanfaatkan oleh tanaman buah tersebut.

Apapun ceritanya, sampah biji kopi itu akan menjadi sumber kuliner bagi mikroorganisme tanah. Secara beserta-sama mulai berdasarkan cacing, jangkrik, semut, lipan, kalajengking, jamur, bakteri, & lainnya akan menguraikan ampas kopi yg ditaburkan itu. Dalam ketika yang relatif lama , nutrisi baru tersedia buat flora buah itu.

Baik, kalau begitu bagaimana yang benar dan tepat memanfaatkan ampas bubuk kopi itu untuk tanaman? Nah, ini pertanyaan bagus dan perlu dicatat. Sebab, kita tidak ingin asal-asalanbin ikut-ikutan memupuk tanaman dengan bubuk kopi basi yang hasilnya kurang optimal alias sia-sia belaka.

Cara Memupuk Tanaman Dengan Ampas Kopi

Ada beberapa alternatif memupuk tanaman dengan ampas kopi untuk menambah ketersediaan unsur hara. Mulai dari yang natural sampai dengan perlu adanyaprocessing dengan bantuan bioaktivator.

Ampas kopi buat tanaman sayuran

Untuk jenis tumbuhan semusim seperti tanaman sayuran yang membuat daun, sebaiknya ampas kopi diaplikasikan dalam bentuk cair. Bentuk cair tadi diperoleh dari hasil perendaman ampas kopi. Ini sebenarnya POC berdasarkan ampas kopi. Dalam air rendaman tadi sudah larut unsur hara misalnya nitrogen yg berguna buat pertumbuhan vegetatif tumbuhan sayuran.

Caranya :

  • Masukkan 1 bagian ampas kopi ke dalam ember atau baskom
  • Tambahkan 2 bagian air ke dalam ampas kopi tersebut dan aduk
  • Biarkan atau rendam ampas kopi selama 2-3 malam
  • Saring air rendaman tersebut dan pisahkan ampasnya untuk pengolahan bentuk lainnya seperti kompos.
  • Encerkan air rendaman tersebut dengan cara menambah air biasa. Perbandingannya adalah 1:4. Misalnya, tambahkan 1 liter air rendaman ampas kopi ke dalam 4 liter air biasa. Aduk hingga merata.
  • Kocorkan air rendaman ampas kopi yang telah diencerkan tersebut sebanyak 250 ml/tanaman sayuran

Awas!! Jangan Salah Memupuk Tanaman Dengan Ampas Kopi ; Ini Cara yang Benar
Merendam Ampas Kopi buat POC. Gambar : Dokpri

Ampas kopi untuk tumbuhan buah & sayuran

Agar dapat berfungsi menjadi pupuk alami, nan murah dan kaya unsur hara, baik buat flora sayuran juga flora butir, maka usahakan limbah ampas kopi dikomposkan terlebih dahulu.

Apabila suatu waktu Anda menebar ampas kopi pada tumbuhan, maka yg Anda sebarkan adalah pupuk kompos ampas kopi yang bermanfaat buat menyuburkan tanaman & bisa jua berfungsi untuk menggemburkan tanah.

Seperti uraian di atas, menempatkan ampas kopi segar output saringan minuman kopi pada kurang lebih tanaman kurang optimal & lama baru bermanfaat buat tumbuhan. Bahkan, buat tumbuhan sayuran berumur pendek akan sangat terganggu apabila diberi asupan ampas kopi segar.

Oleh karena itu, cara cerdas memupuk dengan ampas kopi adalah dengan cara menurunkan terlebih dahulu kadar karbonnya atau rasio C/N.  Anda dapat membaca c ara membuat pupuk organik atau pupuk kompos  atau bokashi di sini.  Ampas kopi menjadi salah satu komponen utama bahan organik dalam campuran bahan pembuatan kompos/bokashi.

Cara aplikasi kompos ampas kopi buat flora :

Caranya dengan menempatkan kompos ampas kopi dalam lubang tanam. Berikan pupuk kompos ampas kopi dalam lubang tanam dan aduk hingga merata dengan tanah.

Banyaknya kebutuhan atau takaran kompos ampas kopi diubahsuaikan dengan jenis tanaman . Untuk flora cabe atau tomat, bisa diberikan satu atau 2 genggam pupuk ampas kopi per lubang tanam. Apabila buat tumbuhan buah, ya disesuaikan menggunakan besar & umur tumbuhan.

Ampas kopi bahan campuran media tanam pada pot

Oh, iya ada manfaat lainnih, kompos ampas kopi bisa juga untuk memperkaya nutrisi media tanam dalam pot. Untuk membuat media tanam dalam pot atau polybag, campurkan tanah, kompos ampas kopi dan sekam padi dengan perbandingan 2:1:1.

Baca juga ini :

  • Cara Membuahkan Belimbing Manis (Madu) Dalam Potkombinasi Nutrisi Organik dan Kimia
  • Buka Rahasia ; Cara Jitu Membuahkan Mangga Dalam PotTanpa Mengenal Musim
  • Repotting, Tip Ampuh Agar Tanaman Buah Dalam Pot(Tabulampot) Mau Berbunga dan Berbuah
  • Cangkang Telur Alternatif Dolomit Pada Media Tanam Dalam Pot
  • Cara Menanam Ubi Jalar Supaya Produksi Tinggi
  • Cara Sukses Budidaya Jeruk Purut

Banyak kegunaan ampas kopi buat tanaman jika tepat cara pemanfaatannya. Tinggalkan norma lama dan pupuklah flora menggunakan ampas kopi yang telah dikomposkan. Tambahlah bubuk ampas kopi yg sudah terdegradasi dan poly unsur hara tersedia pada dalamnya sehingga akar tumbuhan siap menyerapnya buat pertumbuhan & produktivitasnya. Demikian dan salam.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar