Senin, 08 Juni 2020

Tips Membuat Media Tanam Dalam Pot? Caranya Sangat Mudah, Tapi Hati-Hati Penggunaan Pupuk Organik Yang Begini|Tanaman Buah

Membuat Media Tanam Dalam Pot --Karena sempitnya lahan untuk menyalurkan hobbi menanam, banyak orang memilih menanam dalam pot. Dengan menanam dalam pot, tidak hanya menghasilkan buah-buahan, bunga, ataupun sayuran, justru membuat rumah semakin menarik untuk ditatap. Apalagi jika pintar memadukan dengan bentuk-bentuk pot yang unik, tanaman dalam pot akan menghiasi rumah dengan sejuta nilai estetis atau keindahan.

Membuat Media Tanam Dalam Pot? Caranya Sangat Mudah, Tapi Hati-Hati Penggunaan Pupuk Organik Yang Begini
Pot & Media Tanam. Gambar : pupuklahan.Blogspot.Com

Namun, menanam tanaman dalam pot seperti tanaman buah (tabulampot), tanaman hias atau sayuran, gampang-gampang susah. Gampang dan sangat mudah jika sudah mendapatkan kuncinya. Susah jika jika belum memiliki pegetahuan yang cukup untuk budidaya tanaman.

Media tanam pada pot kunci pertumbuhan tumbuhan

Sebenarnya, salah satukeyword (kata kunci) untuk menanam tanaman dalam pot, polybag, pasu, dan sejenisnya adalah media tanam. Ada apa dengan media tanam, bukankah media tanam itu tanah dan campuran ” teman-temannya” yang begitu mudah sekali didapatkannya?

Benar, namun Anda perlu mengenal lebih dekat menggunakan bahan adonan media tanam buat bisa dicampuradukkan dengan tanah. Sebab, bila tidak hati-hati dengan penggunaan media tanam pada pot, tanaman justeru terganggu pertumbuhannya.

?Teman-teman? Adonan tanah yg dimaksud adalah pupuk organik. Pupuk organik yg biasa dicampur menggunakan tanah seperti pupuk kandang, humus, kompos & lain-lain yang homogen dengannya. Pupuk yg berasal berdasarkan sisa-sisa tanaman tersebut sangat herbi produktif tidaknya media tanam.

Nah, penggunaan pupuk organik harus hati-hati jangan sampai tanaman Anda menjadi “korban”.  Jangan sampai tanaman kesayangan Anda menjadi kuning daun-daunnya hingga layu.

Atau, apabila mungkin menanam flora butir, jangan sampai tanaman buah tadi nir berbunga/berbuah hanya karena penggunaan pupuk organik asal-asalan tanpa mengenal ?Tanda-pertanda? Pupuk organik sebenarnya.

Baik, sebelum menciptakan media tanam menggunakan perbandingan yg sempurna dan campuran-adonan yang organis, terdapat lebih baik mengenal pertanda-pertanda pupuk organik yg baik buat menciptakan media tanam yang aman, fertile & produktif tentunya.

Pupuk Kompos

Pupuk kompos ini salah satu pupuk  organik yang dapat digunakan untuk campuran media tanam dalam pot. Pupuk kompos itu sendiri merupakan hasil dekomposisi bahan-bahan sisa tanaman  oleh mikroorganisme.  Hasil dekomposisinya menurunkan rasio C/N bahan organik (rasio dibawah 20) dan menghasilkan unsur-unsur yang tersedia untuk tanaman.

Dengan menaruh pupuk kompos dalam media tanam, maka media tanam akan memberikan nutrisi buat tumbuhan. Sebab, pupuk kompos mengandung hara makro & mikro meskipun pada persentase nisbi kecil.

Pupuk kompos pada samping menaruh unsur hara N, P, K, Ca, Mg, & lain-lain, ia juga dapat menciptakan struktur media tanam lebih gembur & retensi atau daya ikat air yang baik sebagai akibatnya nir mudah kemarau. Tetapi, pupuk kompos yang bagaimana dapat digunakan untuk membuat media tanam dalam pot?

Berikut ini karakteristik-ciri fisik-- yg tampak dengan mata kita -- pupuk kompos yg bisa dijadikan sebagai adonan media tanam :

  • Warnanya sudah berubah menjadi gelap atau coklat kehitaman
  • Bahan-bahan dasarnya atau sisa-sisa tanam sudah tidak tampak lagi (terurai sempurna)
  • Jika dipegang dengan tangan terasa gembur
  • Kadar airnya rendah atau lembab
  • Sudah tidak lagi menimbulkan suhu panas

Gunakan kompos matang

Nah, menggunakan mengenal ciri-karakteristik di atas, maka Anda nir lagi sembarangan memakai pupuk kompos menjadi adonan media tanam pada pot. Pastikan pupuk kompos yang dipakai benar-sahih telah matang.

Sebab, apabila digunakan pupuk kompos yang belum matang, maka akan terjadinya kompetisi atau persaingan perebutan unsur hara antara tanaman dengan mikroorganisme dalam media tanam.

Sekilas untuk diketahui, mikroorganisme dalam mengurai  bahan-bahan sisa tanaman yang masih mengandung senyawa karbon tinggi (C/N masih tinggi) membutuhkan energi dan nutrisi.

Untuk kebutuhan nutrisi dalam perombakan bahan-bahan organik tersebut, mikroorganisme  akan terlebih dahulu mengambil unsur-unsur hara yang tersedia di sekitarnya untuk pertumbuhannya.

Jika sudah terjadi perebutan hara antara mikroorganisme dan tumbuhan, maka wajarlah jika tumbuhan hidupnya merana. Tanaman buat sementara waktu akan terganggu pertumbuhan dan perkembangannya dampak kekurangan hara di kurang lebih perakarannya.

Memberikan kompos yg tidak matang, berarti menaruh tugas pada mikroorganisme buat merombak bahan-bahan organik yang belum terdekomposisi secara sempurna.

Pupuk Kandang

Pupuk kandang juga merupakan salah satu pupuk organik yang dapat dijadikan sebagai campuran  media tumbuh dalam pot.  Sebab, dengan menggunakan campuran pupuk kandang, maka media tanam dalam pot menjadi lebih subur.

Ada banyak sekali sumber pupuk kandang yg bisa diperoleh dengan mudah, yaitu pupuk kandang yg berasal menurut kotoran sapi, kambing, domba, kuda, ayam , & lain-lain.

Semua pupuk kandang itu mempunyai kelebihan dan kekurangannya masing-masing pada hal kandungan hara makro dan mikro. Tetapi, secara generik pupuk sangkar sangat indah diberikan pada campuran media tanam dalam pot.

Pupuk kandang memperbaiki sifat tanah

Pupuk sangkar dapat memperbaiki sifat kimia, ekamatra, & hayati tanah. Pupuk yg berasal menurut fauna ternak ini bisa menaikkan kapasitas tukar kation (KTK) tanah sehingga tersedianya hara untuk tanaman .

Selain mempertinggi KTK & tersedianya hara makro dan mikro, pupuk sangkar pula menaikkan aerasi, drainase, dan retensi air. Bahkan, dengan hadiah pupuk kandang akan menaikkan aktifitas organisme dalam dalam media tanam yg menguntungkan bagi pertumbuhan tumbuhan.

Jangan gunakan kotoran ternak segar atau pupuk belum

matang

Tetapi, tunggu dulu!Hati-hati menggunakan pupuk kandang untuk media tanam. Jangan sampai menggunakan kotoran ternak segar atau pupuk kandang belum/setengah matang. Anda tau bukan? Dalam pupuk kandang yang segar atau tidak matang, kandungan bahan-bahan organik yang belum terdekomposisi oleh mikroorganisme masih sangat tinggi (C/N tinggi).

Jika diberikan ke dalam campuran media tanam, ini sama halnya Anda hendak “menyiksa”  tanaman. Tanaman akan kehilangan unsur-unsur hara karena dimanfaatkan oleh mikroorganisme untuk menjalankan tugasnya yang belum selesai, yaitu merombak ekskresi (kotoran) ternak yang masih tinggi kandungan senyawa karbonnya.

Timbulnya panas dalam media tanam sudah niscaya lantaran terdapat aktifitas organisme. Tidak hanya panas, namun juga pada dalam kotoran ternak yang segar, mengandung mikroba pembawa penyakit, zat beracun (toksik), & lainnya yang akan sangat merugikan tumbuhan jika dipakai ke dalam media tanam.

Oleh karenanya, gunakan media tanam pada pot menggunakan campuran pupuk kandang yg benar-benar matang. Gunakan pupuk kandang yang berasal berdasarkan kotoran hewan yang sudah terdekomposisi dengan paripurna.

Ciri-karakteristik secara fisik pupuk sangkar yang telah matang dan siap digunakan pada adonan media tanam dalam pot adalah menjadi berikut :

  • Tidak ada lagi bau kotoran hewan yang sangat tajam dan menyengat
  • Warna gelap kehitaman
  • Kondisinya tidak lagi menggumpal dan tidak lengket-lengket
  • Tidak terlihat lagi bentuk dan warna kotoran segar yang aslinya
  • Tidak terasa panas suhunya jika dipegang
  • Kadar air rendah karena kondisinya kering

Membuat Media Tanam Dalam Pot

Seperti judul pada atas bahwa menciptakan media tanam pada pot sangat mudah, itu merupakan benar sekali. Mudah karena hanya dengan memanfaatkan bahan-bahan yang terdapat di sekitar kita. Bahan-bahan adonan media tanam pada pot, yaitu tanah, sekam, serbuk gergaji/kayu, pupuk kandang, kompos, humus, dan lain-lain.

Membuat Media Tanam Dalam Pot? Caranya Sangat Mudah, Tapi Hati-Hati Penggunaan Pupuk Organik Yang Begini
Media Tanam Dalam Pot. Gambar : pupuklahan.Blogspot.Com

Pada prinsipnya media tanam haruslah mengadung unsur hara makro dan mikro yg tersedia buat flora. Di samping tersedianya hara, media tanam harus mempunyai struktur yg gembur, memudahkan penetrasi akar, ringan, adanya porositas, aerasi lancar, retensi air yang nir mudah kering, dan drainase yg baik.

Oleh lantaran itulah, maka pada pada campuran media tanam dalam pot ditambah menggunakan pupuk organik dan sekam padi atau bubuk kayu supaya terbentuknya kondisi media tanam yg mendukung pertumbuhan flora.

Untuk lebih singkat, ambil saja 4 bahan buat dicampurkan menjadi media tanam pada pot. Bahan-bahannya adalah ; tanah, sekam padi (bagusnya sekam bakar) , pupuk kompos, & pupuk sangkar.

Cara membuatnya :

Silahkan dipilih salah satu cara pada bawah ini yang dianggap paling gampang didapat bahan-bahannya buat menciptakan media tanam pada pot. Dan yg penting hasilnya, dimana media tanam yg dibentuk mempunyai struktur yg baik.

Cara I

Campurkan pupuk sangkar menggunakan tanah. Perbandingannya adalah dua : 1. Maksudnya merupakan ambil 2 bagian tanah & 1 bagian pupuk sangkar, campurkan ke 2 bahan tersebut secara merata dan tambahkan ke pada pot.

Atau,misalnya saja ukuran pot adalah 100 liter, maka jumlah masing-masing bahan untuk dicampurkan adalah :

  • Tanah                          =  2/(2+1) x 100 liter   = 66,67 liter
  • Pupuk kandang           = 1/(2+1) x 100 liter    = 33,33 liter

Cara II

Campurkan tanah, pupuk sangkar & sekam padi. Perbandingannya merupakan 1 : 1 : 1. Maksudnya adalah ambil 1 bagian tanah, 1 bagian pupuk sangkar & 1 bagian sekam padi, campurkan ketiga bahan tersebut.

Atau dengan berukuran pot, misalnya 100 liter, maka jumlah masing-masing bahan buat dicampurkan adalah :

  • Tanah                = [1/(1+1+1)] x 100 liter = 33,33 liter
  • Pupuk kandang  = [1/(1+1+1)] x 100 liter = 33,33 liter
  • Sekam padi       = [1/(1+1+1)] x 100 liter = 33,33 liter

Baca juga ini :Budidaya Nangka Mini Dalam Pot

Cara III

Campurkan tanah, pupuk sangkar, pupuk kompos & sekam padi. Perbandingannya merupakan dua : 1 : 1 : 1. Maksudnya adalah ambil dua bagian tanah, 1 bagian pupuk sangkar, 1 bagian pupuk kompos dan 1 bagian sekam padi, campurkan keempat bahan tersebut.

Atau dengan berukuran pot, misalnya 100 liter, maka jumlah masing-masing bahan buat dicampurkan adalah :

  • Tanah                  = [2/(2+1+1+1)] x 100 liter    = 40 liter
  • Pupuk kandang    = [1/(2+1+1+1)] x 100 liter     = 20 liter
  • Pupuk kompos     = [1/(2+1+1+1)] x 100 liter     = 20 liter
  • Sekam padi          = [1/(2+1+1+1)] x 100 liter    = 20 liter

Pengisian Media Tanam Dalam Pot

Setelah campuran media tanam dibuat, selanjutnya diisi ke dalam pot. Nah, pada memasukkan media tanam ke dalam pot terdapat syaratnya. Apa syaratnya?

  • Lubangi bagian dasar pot beberapa lubang untuk rembesan air (sebagai drainase) karena mungkin adanya air berlebih pada saat penyiraman atau hujan
  • Isi terlebih dahulu bagian bawah pot dengan sedikit arang kasar atau pecahan batu bata agar tidak terjadi penyumbatan bagian dasar pot.
  • Media tanam tidak boleh diisi sampai penuh, cukup 3/4 dari volume pot. Atau sisakan bagian atas pot minimal 5 cm dari bibir pot. Ini maksudnya untuk memudahkan dalam penyiraman sehingga airnya tidak tumpah ke luar pot pada saat disiram.

Media tanam sebaiknya diisi minimal seminggu (7 hari) sebelum bibit dipindahkan ke dalam pot. Selang waktu beberapa hari tersebut bertujuan agar media tanam lebih kompak & padat sebagai akibatnya nir terganggunya bibit pada ketika ditanam.

Selain itu, menggunakan ada jarak waktu antara pengisisan media tanam dan pemindahan bibit, maka unsur-unsur hara telah larut & tersedia. Dengan demikian, unsur hara tersebut sudah siap buat diserap sang akar tumbuhan.

Sekedar diketahui, pupuk yang dibubuhi ke dalam media tanam seperti SP-36 & KCL butuh ketika buat larut sampai tersedia buat nutrisi flora.

Demikian ulasan membuat media tanam dalam pot. Media tanam ini sekaligus juga sebagai media tumbuh nantinya. Dengan catatan, haruslah berhati-hati dalam menggunakan pupuk organik, seperti pupuk kandang dan pupuk kompos.

Pastikan bahwa pupuk organik yang anda gunakan benar-benar sudah matang (terdekomposisi dengan sempurna). Jika campuran media tanam dalam pot sudah dibuat dengan baik, maka Insya Allah tanaman buah, tanaman hias, atau sayur-sayuran yang ditanam akan tumbuh subur, daun-daun hijau dan sehat, produktif, berbunga dan juga berbuah. Selamat membuat media tanam dan menanam semoga sukses.

Baca juga ini :

  • Cara Membuat Pupuk Organik Cair Dari Sabut Kelapa
  • Pupuk NPK Phonska Plus Memembuat Panen Meningkat Karena Ini
  • Awas!! Jangan Salah Memupuk Tanaman dengan Ampas Kopi, Ini Cara yang Benar
  • Cara Cangkok Mangga Agar Cepat Tumbuh, Pakai ZPT ini

Tip.

Media tanam dalam pot usahakan jua diberikan pupuk NPK 16:16:16 yg sudah dihaluskan sebesar 5 - 10 gram per pot dan dolomit (kapur pertanian) 1 - dua sendok makan [dosisnya disesuaikan dengan ukuran pot dan volume media tanam].

Campurkan bahan-bahan tadi & aduk secara merata menggunakan media tanam. Dengan penambahan bahan bernutrisi tersebut akan mengakibatkan media tanam lebih subur sebagai akibatnya bibit yg ditanam dapat tumbuh dan berkembang menggunakan baik. [updated by pupuklahan.Blogspot.Com, 01/02/2020]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar