Menanam dan Memupuk Tanaman Pare -- Cara menanam pare sangat mudah dan enteng bagi yang sudah banyak “jam tebang” alias sudah berpengalaman. Sayangnya, bagi pemula atau yang baru terjun dalam budidaya tanaman peria/pare, mereka masih menemui banyak kesulitan.
Kendala atau kesulitan yg dihadapi pemula berdasarkan sisi budidaya pare antara lain misalnya penyiapan benih, cara menanam, pemupukan, pemasangan lanjaran, dan beberapa hal spesifik lainnya. Oleh karena itu, pedoman menanam & memupuk tumbuhan pare merasa butuh sebagai pendampingnya.
Sekilas Mengenal Tanaman Pare
Akan tetapi, sebelum berkecimpung membaca cara menanam pare & cara merawatnya termasuk pupuk buat flora pare, perlu sekilas mengenal lebih dekat dengan tumbuhan ini.
Tanaman yang dalam bahasa ilmiah disebut denganMomordica charantia Lini, ternyata memiliki banyak sebutan nama di berbagai provinsi di Indonesia.
Seperti dikutip dalamwikpedia.org, “Peria memiliki banyak nama lokal, di daerah Jawa disebut sebagaiparia, pare, pare pahit, pepareh. Di Sumatera, peria dikenal dengan namaprieu, fori, pepare, kambeh, paria. Orang NusaTenggara menyebutnyapaya, truwuk, paitap, paliak, pariak, pania, dan pepule, sedangkan di Sulawesi, orang menyebutnya denganpoya, pudu, pentu, paria belenggede, serta palia.”
Dan mungkin banyak sebutan lainnya terhadap tanaman yang buahnya pahit ini atau famili daricucurbitaceae di provinsi-provinsi lain.Yah, yang jelas, seperti itulah terdapat aneka penyebutan untuk tanaman pare.
Semua itu merupakan kekayaan budaya/bahasa di negeri kita yang patut dihargai. Tetapi, dalam postingan ini, untuk selanjutnya kita sebut saja denganbuah pare atautanaman pare agar tidak menjadi pusing dalam memahaminya.
Pare merupakan tumbuhan yg buahnya poly diminati masyarakat terutama buat dijadikan menjadi sayuran. Meski cita rasanya pahit, apabila pintar mengolahnya, butir pare menjadi sayuran khas yang bikin ketagihan.
Buah yg berkerut & berbintil-bintil ini mempunyai sejumlah kandungan nutrisi misalnya protein, lemak, karbohidrat, mineral & juga vitamin di dalamnya. Makanya, tidak mengherankan, bila buah pare sangat berguna buat dikonsumsi.
Bahkan, butir pare yang berwarna hijau dan terasa getir ini sangat mujarab buat mengatasi banyak sekali perkara kesehatan sepertti diabetes, tekanan darah, & lain-lain.
CARA MENANAM PARE
Apakah Anda tertarik untuk menanamnya? Yuk simak cara menanam pare step by step seperti ulasan berikut ini.
1. Varietas/jenis pare
Jika hendak menanam buah pare, pilihlah jenis pare yang umumnya disukai sang masyarakat. Dengan memilih jenis yg sempurna, output panen butir pare gampang Anda pasarkan.
Sekadar diketahui bahwa masih ada beberapa bentuk berdasarkan butir pare, antara lain terdapat yg berbentuk panjang menggunakan rona hijau belia hingga agak keputihan.
Ada jua butir pare yg bentuknya besar , namun pendek. Buah pare yg bentuknya pendek ini tak jarang dikenal menggunakan pare katak atau kodok atau pare ayam yang buahnya benar -betul hijau.
Selain bentuk, terdapat banyak sekali varietas/jenis dari pare, mulai dari varietas lokal hingga varietas yang diimpor menurut luar negeri. Masyarakat paling menyukai varietas pare gajih atau tak jarang disebut dengan pare mentega atau pare putih.
2. Pembibitan tumbuhan pare
Dalam 1 hektar butuh benih pare sebanyak /- 15.000 benih. Kebutuhan benih juga sangat tergantung dalam jeda tanam & jumlah benih per lubang.
Dalam menanam pare sebenarnya nir perlu harus pembibitan melalui penyemaian. Sebab, benih pare bisa ditanam langsung dalam bedengan lahan yg sudah dipersiapkan. Tapi, penanaman langsung berdasarkan benih mampu dilakukan jika syarat tanam jatuh dalam demam isu hujan.
Lain lagi cerita jika menanam pare pada isu terkini kering, bibit pare wajib melalui proses penyemaian dulu. Caranya relatif gampang, begini :
- Siapkan dulu polybag kecil atau bisa juga gelas air mineral bekas. Atau wadah semainya dapat dibeli berupatray dengan ukuran 5 cm.
- Isi media semai/polybag dengan campuran tanah dan pupuk kandang. Perbandingan tanah dan pupuk kandang 2:1 (2 bagian tanah + 1 bagian pupuk kandang). Sebaiknya, gunakan pupuk kompos kalau ada.
- Ambil benih pare sesuai jumlah yang dibutuhkan, rendam dalam air hangat kira-kira 3-6 jam.
- Pisahkan benih yang tenggelam dengan yang mengambang/terapung. Ambil yang tenggelam saja karena bernas untuk tumbuh.
- Masukkan benih ke dalam media semai sedalam 1 cm tepat di tengah-tengah polybag. Tutup dengan tanah halus di atasnya. Jangan lupa disiram.
- Tempatkan semaian benih itu pada tempat yang ada naungannya.
- Benih pare berkecambah dalam waktu 4-7 hari. Jika bibit pare sudah tumbuh dan memiliki daun sebanyak 4-5 helai, bibit pare siap dipindahkan ke lahan tanam.
Penyemaian benih pula keliru satu pertimbangan cantik dalam menanam pare supaya biji pare tidak dimakan semut.
3. Pengolahan tanah buat menanam pare
Tanah yg baik buat pertumbuhan flora pare merupakan tanah yang gembur & berdrainase baik. Untuk itu, tanah perlu diolah/dicangkul terlebih dahulu dengan kedalaman 20-30 cm. Kemudian dibentuk bedengan-bedengan dengan lebar 1,5 m dan jeda antar bedengan 60-75 centimeter. Ketinggian bedengan lebih kurang 30 cm.
Bersamaan menggunakan penyiapan lahan tanam, ditabur pula menggunakan pupuk sangkar. Pupuk kandang dicampur dengan tanah & diratakan.
Kebutuhan pupuk kandang sebagai pupuk dasar tanaman pare 10-20 ton/hektar. Jumlah tadi sangat tergantung kesuburan tanah. Semakin keras struktur tanah, kebutuhan pupuk kandang semakin poly.
Aplikasi pupuk kandang sanggup jua dengan cara menempatkan eksklusif dalam lubang tanam. Pupuk sangkar diberikan sebanyak 1-dua kg/lubang tanam. Pupuk organik tadi (pupuk kandang) wajib sudah diberikan 2 minggu sebelum tanam.
Untuk menunjang produktivitas tanah, perlu jua diberikan pupuk dasar pare berupa pupuk anorganik. Pupuk anorganik sanggup pupuk beragam dan mampu jua pupuk tunggal. Biasanya izin lebih praktis memakai NPK sebanyak 15 gram per lubang tanam (diaduk dengan tanah). Pupuk NPK telah diberikan 1 minggu sebelum tanam.
4. Penanaman pare
Sepertiana infokan di atas tadi, penanaman pare bisa langsung menempatkan benih ke dalam lubang tanam sebanyak 1-2 benih per lubang.
Namun, jika bibit hasil semaian, penanaman dengan cara mengeluarkan bibit secara hati-hati menurut wadah semai, lalu ditempatkan dalam lubang tanam. Tutup dengan tanah hingga menutupi pangkal bibit. Siram dengan air secukupnya.
Penanaman pare wajib diatur jeda tanamnya. Jarak tanam diubahsuaikan menggunakan lebar bedengan yang dibentuk. Memang jarak tanam akan berpengaruh pada tinggi rendahnya produksi butir pare nantinya. Sesuai dengan lebar bedengan yaitu 1,5 m, maka jarak tanam dibentuk 1 m x 1 m (dalam barisan x antar barisan).
MERAWAT TANAMAN PARE
Setelah menanamnya, jangan lupa merawat flora pare. Seperti apa pemeliharaan tanaman pare? Mari kita lanjut menyimaknya.
1. Pemasangan lanjaran & para-para
Lantaran flora pare tumbuhnya merambat, maka pada umur bibit pare telah 15 hari (15 HST) perlu adanya lanjaran tempat ia merambat. Rambatannya bisa mencapai sampai 4 meter. Tetapi, tinggi lanjaran relatif /- 2 meter saja. Di atasnya dibuat para-para loka merambat cabang-cabangnya & bergantung butir pare.
Ilustrasi Lanjaran dan para-para tanaman pare. |
Gambar : Dokpri
Lanjaran flora pare sanggup memakai bambu, kayu atau mampu pula memakai besi. Pilihannya, mana yang terjangkau secara ekonomi & gampang buat didapatkannya.
Tancapkan lanjaran secara bertenaga setiap tiga-4 meter/lanjaran. Kemudian pasang jua lanjaran dalam setiap tumbuhan pare menjadi ?Tangga? Naik/merambat. Untuk ini, mampu dipakai tali nilon saja. Tali nilon dibuat simpul-simpulnya supaya pegangan sulur-sulurnya tidak jatuh.
2. Pemupukan susulan tumbuhan pare
Perawatan flora pare yang tidak kalah pentingnya adalah pemupukan. Apa pupuk buat tumbuhan pare dan kapan diaplikasikannya?
Mulai umur tiga minggu selesainya tanam, tumbuhan pare telah perlu dipupuk lagi. Untuk pupuk susulan ini, berikan NPK sebesar lima gram per tumbuhan. Cara aplikasinya, tempatkan pupuk NPK dengan cara ditugal di sebelah tanaman . Jaraknya lima-10 centimeter dari batangnya. Atau mampu pula dibenamkan pupuk secara melingkar pada sekeliling tumbuhan.
Kedalaman pemupukan 5 ? 10 cm. Setelah diberikan pupuk, jangan lupa ditutup pulang dengan tanah. Hati-hati, jangan hingga terkena pupuk pada batang atau daun tanaman . Pupuk susulan dibubuhi setiap dua minggu sekali menggunakan dosis yg sama hingga tanaman pare berumur /- 4 bulan.
3. Penyiraman pare
Jangan biarkan flora pare Anda ?Kehausan.? Pare sangat tidak tahan menggunakan kekurangan air. Oleh karena itu, rawat tanaman pare dengan cara melakukan penyiraman setiap hari atau sesuaikan menggunakan syarat cuaca. Jika ekspresi dominan hujan, Anda dapat beristirahat sebentar karena hujan membantu kelembaban atau ketersediaan air media tumbuh pare.
4. Penyiangan, Pembumbunan & Penyulaman
Penyiangan harus dilakukan jika ingin pertumbuhan dan produksi buah pare tinggi. Bersihkan dari rumput atau gulma yang mengganggu tanaman pare. Namun, jika menggunakan mulsa penutup media tanam, tugas penyiangan tidak diperlukan karena memang tidak ada tumbuhan pengganggu yang tumbuh.
Baca pula ini :
- Dari Limbah Got Hasilkan Pupuk Organik Cair (POC)
- 6 Step Membuat Pupuk Organik Cair (POC) Air Kelapa dan Cara Aplikasinya yang Benar
- Membuat Pupuk Organik Cair Dari Sampah Basah Dengan EM4 dan Air Cucian Beras.
Bersamaan dengan kegiatan penyiangan, dilakukan jugapembumbunan. Cara melakukan pembumbunan adalah dengan cara menaikkan/menimbun tanah di sekitar pangkal tanaman pare.
Dengan pembumbunan, maka akar-akar tumbuhan pare tidak mudah kering lantaran sudah tertimbun menggunakan tanah dan juga memperlancar aerasi lantaran tanah gembur di sekitarnya. Bahkan, pembumbunan bisa memperbanyak tumbuhnya akar tumbuhan pare sebagai akibatnya penyerapan hara lebih optimal.
Jika ada bibit tanaman pare yang mati, lubang kosong, atau berpenyakit, maka segera lakukanpenyulaman dengan bibit pare yang masih ada dipersemaian atau polybag.
Lima. Pemangkasan cabang pare yang tidak produktif
Pemeliharaan pare lainnya adalah memangkas cabang-cabang yg nir produktif. Biasanya, pemangkasan sudah perlu dilakukan memasuki umur tumbuhan 1 bulanan. Pemangkasan ini bertujuan supaya suplai nutrisi nir menjadi sia-sia.
Dengan pemangkasan, sinar matahari dapat menyebar rata ke seluruh bagian flora pare. Dengan bagusnya cahaya yang diterima, proses fotosintesis pun berjalan lancar.
Pengendalian hama & penyakit dalam tanaman pare
Serangga yang paling mengganggu dalam tumbuhan pare merupakan lalat buah. Makanya, semenjak buah pare masih kecil sudah harus dibungkus dengan kertas atau daun pisang yg kemarau.
Di samping lalat, terdapat ulat & organisme pengganggu tumbuhan (OPT) lainnya. Lantaran itu, buat pengendalian hama & penyakit, usahakan lahan selalu bersih menurut rumput-rumpu ataupun semak belukar lainnya yg menjadi sarang persembunyian awal hama.
Di samping itu, kalaupun ingin mengendalikan hama, gunakan pestisida organik supaya kondusif menurut sisi kesehatan Anda, yang mengosumsi butir pare, dan kondusif jua lingungan dari pencemaran r-4-cun kimia.
Panen & pascapanen butir pare
Setelah sekian lama Anda merawat tumbuhan pare, kira-kira dalam umur 2-3 bulan semenjak mulai pembungaan sudah bisa dipanen.
Ciri-karakteristik buah pare telah dapat dipanen adalah telah akbar dan panjangnya mencapai 20-30 cm, mengilap, segar, dan keriput-keriputnya masih kedap. Ciri-ciri ini umumnya buat butir pare yang peruntukannya untuk konsumsi.
Pascapanen, buah pare perlu sortasi terlebih dahulu dengan cara memilah dan memilih mana yang bagus dan mana yang busuk atau cacat. Setelah itu, segera dipasarkan. Perlu diingat, buah pare tidak tahan disimpan terlalu lama.
Demikian pedoman cara menanam pare. Bukan hanya teknik menanam, namun cara merawat tanaman pare pun usai telah kita bahas. Semoga artikel yg singkat ini berguna buat Anda yg membutuhkan pengetahuan budidaya tumbuhan pare dengan sahih. Salam sukses berdasarkan admin pupuklahan.Blogspot.Com buat sahabat-teman semuanya.
No comments:
Post a Comment